Powered By Blogger

Senin, 18 Januari 2010

Mobil Pameran Promosi Kesehatan


Hasil maksimal sebuah gagasan yang terwujud acap kali menumbuhkan sebuah kebanggaan, meski bagi orang bijak justru harus berbuat lebih baik setelah menerima banyak pujian. Percaya atau tidak terserah anda, sebab ini hanya sebuah pendapat untuk menggarisbawahi pernyataan Drg. James Johnson, MPH sang pencetus mobil promosi kesehatan yang menurut pengakuannya masih belum puas kendati banyak orang yang memuji mobil pameran yang dirancangnya.

Mobil Pameran Pusat Promosi Kesehatan adalah mobil pertama dan satu-satunya di Indonesia. Mobil pameran yang dirancang dengan tema flu burung adalah sebagai prototype yang nantinya akan dikembangkan ke seluruh wilayah Indonesia. Untuk yang pertama kalinya mobil promosi kesehatan menggelar pameran di halaman parkir Hotel Horison Bekasi. Niat yang semula hanya akan disosialisasikan untuk peserta Koordinasi Program Promosi Kesehatan, yang dihadiri oleh promosi kesehatan provinsi dan program kesehatan dan anggota DPR Komisi IX. Ternyata cukup banyak pengunjung Mall Metropolitan Hotel Horison Bekasi yang mampir untuk menyaksikan mobil pameran tersebut yang digelar sejak tanggal 22 s.d 23 Maret 2007.

Ratusan lembar poster dan brosur, booklet, leaflet, dll. produksi Pusat Promosi Kesehatan yang disajikan segera habis dalam waktu singkat. Max Sopacua anggota DPR Komisi IX sebagai nara sumber acara koordinasi program promosi kesehatan tersebut, menyaksikan mobil pameran promosi kesehatan dan berkomentar ini baru oke dan perlu kita upayakan daerah-daerah, dan beliau berjanji akan mengupayakan penambahan pada tahun 2007 dan kalau bisa pada tahun 2008 diperbanyak dengan dengan maksud dan tujuan untuk mendukung tenaga promkes daerah dalam meningkatkan peran promkes dalam menyebarluaskan informasi agar masyarakat lebih mudah memahami apa arti hidup sehat. Sementara itu bertepatan dengan dilaksanakannya Festifal Maulid Nabi Muhammad SAW yang berlangsung sejak tanggal 26 s.d 31 Maret 2007 yang dibuka oleh Gubernur DKI Sutiyoso di Gedung Islamic Center Jakarta Utara, Pusat Promosi Kesehatan diundang menggelar pameran selama satu hari atas undangan Dinas Kesehatan DKI.

Maksud dan tujuan dari pameran ini adalah untuk menyebarluaskan informasi kesehatan khususnya tentang flu burung lebih dekat lagi ke masyarakat sehingga ada interaksi dengan masyarakat. Selain itu juga memberikan hiburan kepada masyarakat. Sayang sekali petugas promkes provinsi DKI dan Sudinkes Jakarta Utara tidak hadir pada acara yang sangat bagus dan memantau penyelenggaraan pameran tersebut, namun demikian pameran pada tanggal 26 Maret 2007 cukup menggembirakan. Berikut ini adalah satu diantara sekian banyak komentar para pengunjung pameran: Penyuluhan seperti ini sebaiknya dilaksanakan secara rutin dan kontinyu, Penyuluhan dapat dilaksanakan di kantor-kantor kelurahan dan kantor RW di wilayah DKI Jakarta, Dengan penyuluhan seperti ini secara tidak langsung telah melaksanakan edukasi kepada masyarakat.

Demikian pendapat ini, mudah-mudahan bermanfaat bagi semua pihak. Diantara pengunjung stand pameran tersebut hadir pula Bang Bolot, Abang dan Nona Jakarta, peserta festifal, para guru, para tamu undangan, suporter festival dan masyarakat di sekitar gedung Islamic Center Jakarta Utara. Sebetulnya sudah banyak upaya yang telah dilakukan oleh Pusat Promosi Kesehatan untuk mengajak masyarakat agar hidup sehat, antara lain melalui tayangan - Warseh (Warung Sehat) yang ditayangkan di TPI - YaGa, YaHi, YaSe yang ditayangkan di TVRI - Sinetron Kekasih yang ditayangkan di TPI - Sinetron Jejak Sang Elang yang ditayangkan di Indosiar. Serta melalui iklan layanan masyarakat di beberapa stasiun televisi dan media cetak yang secara keseluruhan didalangi oleh DR. Bambang Hartono, MSC, MM, mantan Kapus Promosi Kesehatan yang saat ini menjabat sebagai Kepala Pusat Data dan Informasi.

Namun upaya-upaya tersebut belum maksimal dan belum diakomodir di tingkat provinsi, kabupaten/ kota dan puskesmas/RS sehingga upaya-upaya promosi kesehatan tidak merata dan dimengerti oleh masyarakat. Tentu saja kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan disesuaikan dengan perkembangan jaman yang tidak semata-mata untuk berglamorisasi dalam berbagai kecanggihan teknologi, tetapi bagaimana dapat mendukung di era globalisasi. Pemerintah, dalam hal ini Departemen Kesehatan melalui corong Pusat Promosi Kesehatan ingin menjawab kemauan masyarakat dengan berbagai cara agar masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat untuk meningkatkan kesehatan. Namun demikian semuanya tentu akan berpulang pada masyarakat itu sendiri, maukah masyarakat melakukan ajakan-ajakan yang begitu gencar ditawarkan dan begitu mudah untuk dilakukan? Mengapa tidak? Karena hanya dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masyarakat akan tetap sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar