Powered By Blogger

Kamis, 15 Oktober 2009

Dibalik makna dan daya jual sebuah Logo Apotek

Logo merupakan sebuah jembatan antara produsen dan konsumen dalam bertransaksi. Dengan adanya logo, konsumen akan lebih mudah mengenal serta membedakan produsen satu dengan yang lain. Bagi para produsen, sebuah logo dapat dijadikan daya tarik tersendiri terhadap para konsumen. Maka berlomba-lombalah para produsen menampilkan sebuah logo yang menarik, enak dilihat, memiliki nilai jual dan daya saing tinggi serta makna yang terkandung dibalik logo tersebut. Tak terkecuali apotek, tempat dimana para konsumen dalam hal ini masyarakat luas memenuhi kebutuhan akan obat guna menjaga kesehatan ataupun menyembuhkan penyakit mereka. Luasnya kebutuhan barang dan jasa obat maka dengan mudah kita dapat menemukan ratusan apotek di sebuah kota besar. Dalam rangka menghadapi ketatnya persaingan pasar di bidang penjualan barang dan jasa obat (apotek), maka para PSA (Pemilik Sarana Apotek) berlomba-lomba membuat logo terbaik sebagai simbol apotek mereka guna memperkenalkan dan semakin mendekatkan diri dengan para konsumen. Tak terkecuali 3 apotek besar dan telah memiliki nama di hati para konsumen. Ketiga apotek tersebut antara lain Apotek waralaba K-24 dan Guardian serta apotek Century. Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba membandingkan ketiga logo apotek tersebut dari berbagai sudut pandang menurut interpretasi saya pribadi sebagai mahasiswa farmasi dan seorang calon apoteker.

APOTEK K-24




Apotek K-24 mencoba menampilkan logo dengan komposisi warna yang cerah dan menarik perhatian. Kombinasi warna dominan hijau, merah, kuning dan putih sangat kontras dan mencolok. Logo yang simple dan tidak terlalu rumit menjadikannya mudah diingat oleh para konsumen. Sentuhan Pharmacy nya terlihat pada tulisan K warna putih dan 24 warna merah seolah-olah berada dalam kapsul warna kuning-merah . Apotek K24 sendiri memiliki arti yaitu singkatan dari Apotek Komplit 24 jam atau bisa diartikan sebagai apotek yang menjual berbagai macam jenis obat yang lengkap serta buka 24 jam penuh dan siap melayani konsumen sehari penuh. Dilihat dari makna kombinasi warna dibalik logonya, ternyata si Empu nya memiliki filosofi tentang keanekaragaman dalam beragama masyarakat Indonesia. Hijau mewakili warna agama Islam dimana warna ini mendominasi dan menunjukan mayoritas pemeluk agama di Indonesia adalah islam, kemudian diikuti warna merah yang mewakili umat Kristiani, lalu kuning dan putih mewakili umat agama minoritas di Indonesia yang bila dikombinasikan akan menjadi kombinasi warna yang indah. Informasi ini saya ambil langsung dari http://apotek-k24.com/index.php?option=com_content&task=view&id=20&Itemid=35

APOTEK GUARDIAN




Apotek Guardian mencoba menampilkan logo yang simple dan eksklusif dilihat dari perpaduan warna biru gelap dengan tulisan guardian warna putih serta logo penari balet (menurut interpretasi saya) didalam lingkar warna orange. Sentuhan pharmacy tidak saya temukan disini, mayarakat awam yang melihat logo ini tanpa tahu sebelumnya bahwa guardian merupakan apotek, akan sedikit bingung. Barulah masyarakat tahu bahwa logo ini merupakan logo apotek setelah membaca tulisan Pharmacy – Health & Beauty yang berwarna kurang kontras dengan putih (bagi saya) karena warna orange yang ditampilkan kurang gelap dan terlalu cerah. Dari segi makna dibalik logo ini, menurut saya kata guardian member arti perlindungan atau bila dikaitkan dengan dunia pharmacy atau pengobatan akan memiliki arti melindungi anda dari penyakit serta membantu penyembuhan anda sehingga terlindung dari akibat fatal suatu penyakit seperti kematian. Gambar penari balet di dalam lingkar orange memberi arti bahwa guardian juga menyediakan keperluan perawatan kecantikan anda para kaum Hawa. Karena menurut saya penari balet identik dengan kelembutan, keindahan, kecantikan, serta biasa diperankan oleh para wanita dibanding pria. Kesimpulan yang saya ambil yaitu bahwa logo apotek Guardian simple, eksklusif, mudah diingat, sarat makna, tetapi kurang sentuhan farmasi di dalamnya.

APOTEK CENTURY



Apotek Century atau Century Healthcare menampilkan logo yang eksklusif tak kalah dengan guardian serta tulisan Century putih besar yang sangat mendominasi logo tersebut. Dari segi warna, logo terlihat simple dan sangat mudah diingat seperti halnya guardian hanya saja warna dominasi yang digunakan yaitu hijau tosca (kalau gak salah), warna tersebut cukup kontras dengan tulisan putih di dalamnya. Nilai lebih dari logo Apotek ini terlihat dari sentuhan pharmacy yang ditunjukan lambang kesehatan (simbol plus +) warna hijau yang dihimpit warna orange. Simbol tersebut yang akan bertanggung jawab memperkenalkan kepada konsumen bahwa ini merupakan logo sebuah Apotek. Kesimpulan saya bahwa logo Apotek Century jelas, eksklusif, mudah diingat dengan tulisan Century yang besar serta logo plus + nya member sentuhan dunia medis dan pengobatan sehingga logo tersebut mudah dicerna masyarakat bahwa itu logo sebuah Apotek.

Contoh dan pentingnya Pertanyaan terbuka dan tertutup

Larry King dalam bukunya dengan judul “ Seni Berbicara : kepada siapa saja, kapan saja, dimana saja “ , mengatakan bahwa dalam berkomunikasi khususnya dengan tujuan memecah kebekuan saat melakukan percakapan sebaiknya kita menghindari pertanyaan dengan jawaban “ Ya/Tidak ” atau yang lebih kita kenal dengan sebutan pertanyaan tertutup. Dimana jenis pertanyaan tersebut hanya membutuhkan jawaban “ Ya/Tidak ” dari lawan bicara kita sehingga kebekuan suasana tidak dapat mencair. Pertanyaan “Y a/Tidak ” adalah musuh percakapan yang hangat. Dari sifatnya mereka menghasilkan jawaban yang hanya berupa atu atau dua kata saja, berikut contoh pertanyan tertutup.

·         “ Apakah cuaca gerah ini menggangu ?”

·         “ Menurut anda, akankah terjadi kenaiakan harga BBM lagi ?“

·         “ Akankah Juventus F.C menjadi scudetto Serie- a Lega Calcio tahun ini ?“

Topik –topik diatas bias saja baik untuk percakapan, tapi jika anda menanyakan kepada lawan bicara dalam bentuk pertanyaan tertutup maka anda hanya akan menerima jawaban ya atau tidak sehingga topic berhenti. Dan mungkin percakapan pun berakhir.

Tetapi jika anda menarik mereka ke dalam hall-hal yang lebih substantive, yang akan memberikan jawaban panjang lebar (pertanyaan terbuka), percakapan akan terus berjalan. Bedakan pertanyaan tertutup diatas dengan pertenyaan  terbuka berikut ini :

·         “ Musim panas yang kita alami membuat saja berfikir, adakah sebab tertentu yang menimbulkan cuaca panas global ini ? Bagaimana menurut anada ?”

·         “ meski telah tiga kali mengalami penuruna harga BBM beberapa waktu yang lalu, apakah ekonomi kita memang teleh benar-benar stabil seperti yang kita harapkan. Menurut anda , seberapa besar peluang akan terjadi kenaikan harga BBM lagi ?”

·         “ Saya menjadi penggemar salah satu klub sepak bola Terbesar di Italia yang bermarkas di kota Turin,  Juventus F.C, semenjak lulus SD. Tapi harus saya akui meski berpeluang besar memenanggai gelar juara liga tahun ini, permainan Juventus masih sangat labil meski telah mendatangkan beberapa pemain kelas dunia musim ini. Menurut anda bagaimana peluang Juventus menjadi Scudetto tahun ini ?”

Orang yang anda ajak bicara tidak dapat menjawab hanya dengan satu atau dua kata saja. Ketiga pertanyaan terbuka tersebut sama topiknya dengan ketiga pertanyaan tertutup diatas tadi, tapi dalam masing-masing kasus, pertanyaan tertutup diatas hanya menghasilakn jawaban ya atau tidak. Cara kedua akan membangkitkan jawaban yang lebih panjang lebar, dan secara otomatis menjadi percakapan yang lebih baik.

Komunikasi verbal dan non verbal

Komunikasi verbal lebih kita kenal dengan komunikasi yang biasa kita lakukan sehari-hari dengan percakapan secara lisan, sedangkan komunikasi non verbal lebih menekankan kepada Body Language atau bahasa tubuh, isyarat yang sangat mendukung percakapan verbal yang sedang kita lakukan. Bahkan beberapa orang berpendapat bahwa komunikasi verbal memiliki kekuatan yang lebih besar dalam mengekspresikan maksud, tujuan serta keadaan yang sedang pembicara atau komunikator alami daripada komunikasi verbal yang sedikit cenderung datar dalam mengekspresikan maksud dan tujuan bila tidak disertai penekanan-penekanan yang sesuai.

Larry king dalam bukunya mengatakan bahwa bahasa tubuh sama halnya dengan bahasa lisan. Bahasa tubuh adalah bagian alami dari percakapan dan komunikasi. Jika tidak terjadi secara alami, akan terlihat dibuat-buat. Anda mungkin telah membaca semua buku tentang cara memproyeksiakan otoritas dan perhatian, tapi jika anda memaksa berpose secara tidak alami, anda akan menjadi tidak keruan dan sangat menggelikan. Dan kalau anda merasa tidak enak, anda akan kelihatan bohong, meski sebenarnya tidak. Bahasa tubuh yang anda gunakan saat berbicara sama halnya seperti pembicaraa itu sendiri. Bersikaplah wajar. Berbicaralah dari hati.

Ada banyak contoh komunikasi non verbal, serperti :

·         Mengangguk = mau

·         Menggelengkan kepala = menolak / tidak setuju

·         Mengerutkan dahi = heran/ kaget, tidak suka, kecewa

·         Mata melotot = marah

·         Mata berlinang = terharu

·         Dll…

Tetapi Larry King berpendapat bahwa ada satu hukum bahasa tubuh yang harus anda ikuti agar percakapan berhasil : Buatlah kontak mata !. Mempertahankan kontak mata yang baik tidak sekedar diawal dan di akhir kata-kata anda, tapi selama anda berbicara dan mendengarkan. Akan membuat anda menjadi pembicara yang baik dimana pun anda berada, apa pun peristiwanya, dan siapapun teman bicara anda. Saya juga menatap tajam lurus kepada orang-orang yang saya ajak bicara, untuk menekankan bahwa saya memperhatikan mereka.

Kuncinya adalah mendengarkan. Jika anda benar-benar berusaha mendengarkan apa yang dikatakan, anda akan menemukan bahwa jauh lebih mudah menatap orang di wajahnya. Malah, jika anda mendengarkan secara seksama, secara otomatis bahasa tubuh yang tepat akan mengikuti. Anda bisa mengangukkan kepala untuk menunjukan perhatian pada subyek oranyg tersebut, atau menggelengkan sedikit secara simpatik atau kagum. Tapi sekali lagi, lakukanlah ini pada saat yang tepat. Pikirkan bagaimana baiknya anda berbicara dan biarkan bahasa tubuh anda muncul secara alami.

Selasa, 13 Oktober 2009

PetaMasaDepan Logo

Sebuah logo, atau lambang menggambarkan eksistensi sebuah manajemen organisasi atau perkumpulan. Setelah sekian lama menanti, berfikir, merancang, dan mengutak-atik, akhirnya PetaMasaDepan menemukan sebuah logo yang cocok.

Logo ini akan membawa brandname tersendiri bagi PetaMasaDepan. Karena logomerupakan identitas intangible asset yang sangat unik. Logo inilah yang nantinya memiliki sebuah hal yang bisa membedakan sebuah profil dengan logo yang lain.


Seperti pada wajah, logo merupakan perwajahan unik yang akan memberikan kesan tersendiri bagi siapapun yang melihatnya. Logo mempunyai keunikan. Dengan keunikan tersebut para pemerhati, atau orang yang tidak sengaja melihat akan lebih mudah mengenali.

Pendek kata logo bisa dimisalkan dengan nama. Kemana-mana, nama itulah yang akan menjadi sapaan tersendiri. Jadi sebuah logo yang baik harus bisa membawa keseluruhan isi secara singkat dan unik. Unik berbeda dengan logo-logo yang telah ada. Seperti di atas, keunikan ini mempunyai target bisa lebih akrab dengan yang lain.

Jika sebuah logo sudah mampu memposisikan diri seperti yang telah disebut, maka logo tersebut sudah bisa berbicara dalam tataran yang lebih tinggi. Maksudnya, secara kompetisi logo mempunyai nilai jual yang lebih tinggi seperti nama yang telah disandang logo.

Semisal, PetaMasaDepan. Mempunyai logo dengan tulisan khas latin memiliki makna sebuah estetika tersendiri. Ini menggambarkan sebuah kreatifitas tinggi yang sengaja untuk dibangun guna merancang sebuah mimpi besar. Inilah yang harus dimiliki PetaMasaDepan, yaitu sebuah mimpi, cita-cita yang tinggi.

Selanjutnya peta masuk dalam sebuah lingkup bintang. Hal ini menandakan bahwa bintang adalah sebuah peta atau tujuan tinggi yang akan menjadi gapaian yang akan diperoleh. Warna merah menandakan ketegasan. PetaMasaDepan adalah sebuah mimpi besar yang akan diusahakan dalam pewujudannya secara terus menerus. Tidak ada kata mati untuk mewujudkan sebuah mimpi besar.



Selanjutnya, logo ketika mempunyai nama dan nilai jual pasti masuk dalam beberapa kategori seperti dibawah ini:
Logo mewakili citra atau gambaran sebuah perusahaan atau organisasi. Oleh karena itu, sebelum menentukan logo mana yang akan dipakai sebuah perusahaan, harus dipikirkan matang-matang. Sehingga hasil yang didapatkan akan luar biasa.

Berbeda dan unik. Hal inilah yang dari tadi saya sampaikan. Logo tidak boleh terlalu rame. Logo yang rame akan terkesan ribet. Jika ribet orang akan sulit mengingat. Selanjutnya ketika sulit diingat maka logo akan jauh dari kata unik. Logo yang baerbeda dan unik akan memiliki wajah, image, dan karekter yang tersendiri. Istilahnya adalah khas. Kenapa hal ini merupakan yang taerpenting. Iya.... karena logo tidak lain adalah ujung tombak corporate identity-nya sebuah perusahaan. Keunikan sebuah logo akan membuat sebuah logo mudah diingat, atau memorable.

Sederhana. Inilah yang menjadi kunci awal sebuah logo memorable, yaitu sederhana. Sebuah logo semakin sederhana akan semakin mudah diingat. Lihat saja logo NIKE. Dengan logo centang berwarna putih atau perak menjadi brandname yang sangat dahsyat. Bahkan menjadi logo dalam tataran kelas dunia.

Makna yang inspiratif. Sebuah logo harus mempunyai makna yang jelas. Kejelasan ini bisa muncul dengan menggali inspirasi. Logo yang inspiratif membuat orang yang menyimak mau meluangkan waktunya untuk berfikir tentang logo itu. Dengan berfikir tersebut dia secara tidak sengaja akan membangun sebuah memori untuk mengenang dan menyimpan dalam otaknya.

Hindari tagline jika tidak sangat harus. Tagline bisa jadi sangat penting, tapi tidak harus disertakan dalam sebuah logo. Seperti NIKE mempunyai tagline Just Do It-nya. Tagline NIKE tidak selalu tampil bersama. Meski tidak selalu tampil bersama dengan tagline, logo NIKE bisa lebih populer. Logo bisa berdiri sendiri.

Itulah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat logo. PetaMasaDepan, semoga menjadi sebuah logo yang besar. Harapan saya kedepannya, semoga PetaMasaDepan bisa menjadi semacam penyandang dana beasiswa bagi pelajar yang berprestasi dan kurang mampu. Cita-cita saya, PetaMasaDepan menjadi PetaMasaDepanFoundation. Amien.

Ada Kejahiliyahan dibalik logo! (Pelanggaran Profesi II)

Tanpa kita sadari dengan tingkat daya kritis yang rendah sesudah dan sebelumnya kitapun telah terperangkap oleh sebuah makna yang namanya konspirasi. Jaring jerat yang luas dan kuat membuat siapapun tak berdaya dibuatnya, logo kefarmasian kita misalnya, yang jadi pertanyaan apakah pentingnya sebuah logo dikritisi bagi perubahan? Rhenal Khasali dalam bukunya “Change” yang pernah penulis baca, menempatkan perubahan logo atau symbol sebuah instansi pada urutan pertama pada urutan perubahan fisik perubahan itu sendiri, maksudnya jika ingin perubahan itu lebih dikenal oleh public dan berjalan lebih cepat lakukanlah perubahan pada logo atau symbol instansi tersebut.Hal inilah yang akhirnya menguak hati untuk mencoba menuliskan tentang beberapa kejanggalan dibalik seberapa urgensi dari fenomena kejahiliyahan yang akhirnya kurang menampakkan banyak kebaraokahan bagi perjalanan dunia kefarmasian kita. Sepele memang tapi cukup bermakna bagi tingkat ketauhidan kita, begitulah saat semakin banyak referensi yang dibaca, semakin banyak yang terpikirkan, dan semakin banyak yang akan dimuntahkan. Ada beberapa alasan kenapa lambang (logo) tersebut perlu dikritisi dan diperbaharui sebagai awal perubahan:

1. Kita tahu bahwa logo atau lambang kefarmasian (apotek) terdiri dari gambar ular dan piala, dalam bukunya Jejak Sejarah kedokteran Islam karya DR. Djafar Khadem Yamani, Ular yang menamakan dirinya Aesculapus merupakan dewa obat – obatan yang berwujud ular, didalam logo tersebut menggambarkan dan diartikan oleh kepercayaan orang – orang Yunani dan Romawi yang notebanenya adalah Yahudi adalah dewa Aesculapus (ular) yang sedang minum air kehidupan dalam gelas piala tapi tidak sampai. Bukan hanya itu saja, terjadi juga ditingkat yang lebih tinggi lagi dalam kepercayaan yahudi bahwa simbol ular menjadi icon suci tersendiri, misalkan saja adanya hubungan yang erat, valid dan disetujui oleh banyak sejarawan barat antara kemusyrikan ilmu sihir kabalah dengan kelompok tertua dunia yang dikenal dengan sebutan Brotherhood of the Snake (Kelompok Persaudaraan Ular) lambangnya adalah ular kembar, yang mulai berkembang pada Rezim Raja Namrudz di Babilonia dan Firaun di Mesir hingga sekarang. Menurut Encarta Encyclopedia (2005) menuliskan bahwa istilah Kabbalah berasal dari bahasa Ibrani yang memiliki pengertian luas sebagai ilmu kebatinan Yahudi atau Judaism dalam bentuk dan rupa yang amat beragam dan hanya dimengerti oleh sedikit orang.Kabbalah ini mempelajari arti tersembunyi dari Taurat dan naskah-naskah kuno Judaisme. Walau demikian, diyakini bahwa Kabbalah sesungguhnya memiliki akar yang lebih panjang dan merujuk pada ilmu-ilmu sihir kuno di zaman Fir’aun yang biasa dikerjakan dan menjadi alat kekuasaan para pendeta tinggi di sekitar Fir’aun. Kabbalah ini sarat dengan berbagai filsafat esoteris dan ritual penyembahan serta pemujaan berhala, bahkan penyembahan iblis, yang telah ada jauh sebelum Taurat-Musa dan telah menyebar luas bersama Judaisme, yang seluruhnya berurat-berakar pada praktek-praktek kebatinan serta penyembahan dewa-dewi di zaman Mesir Kuno.

Sungguh terdapat kemusyrikan tingkat tinggi oleh behasilnya team marketing Yahudi dalam mensosialisasikan logo tersebut ketiap lini kehidupan manusia tanpa kita sadari kita artikan sendiri dengan pembenaran dari taklid kejahiliyahan yang menjadikan lambang ular diartikan racun, dan racun adalah obat jika pada dosis tertentu digunakan, Pembenaran yang salah, sebab yang menjadi kekhawatiran adalah rusaknya tingkat kebarokahan dari tingkat ketauhidan kita untuk dunia keprofesian farmasi ini, Padahal kita pun tahu sebagai seorang farmasi bahwa bukan hanya ular yang pantas dijadikan icon kefarmasian, banyak icon lain yang lebih layak dipakai untuk lambang tersebut (dibahas pada alasan selanjutnya) yang lebih jauh dari makna kesyirikan.

2. Lambang yang tak melambangkan, tidak universal penggambarannya terhadap ilmu kefarmasian dan yang pasti jelas lebih kental dengan konspirasi. Cobalah kita telaah kembali sebagai seorang farmasi tentang tingkat keuniversalan logo farmasi yang kita gunakan sekarang ini. Pernah ga kita kepikiran kenapa harus ular kembar atau ular jomblo nangkring iseng menjadi symbol kesehatan dan kefarmasian dengan alasan standar dibuat – buat orang kurang cerdas diartikan bahwa ular memang benar layak menggambarkan tentang racun, dan racun yang pada konsentrasi tertentu dapat menjadi obat, bisa jadi itu menjadi pembenaran, tetapi untuk pembenaran ini merupakan kedangkalan dan kesempitan dalam berfikir untuk sebuah penggambaran universilitas sebuah logo, sebab tumbuhan pun pada tingkat jumlah pemakaian tertentu bisa menjadi racun dan bisa menjadi obat. Sungguh sangat tidak universal untuk sebuah symbol yang seharusnya mampu menggambarkan sosok dunia farmasi.

Alasan mendasar inipun dikuatkan dengan study farmasi yang mengingatkan ku pada sebuah kuliah Standarisasi Obat Bahan Alam oleh Prof. Endang Hanani, beliau menceritakan pada awal kuliah dari beberapa bahan alam yang kebanyakan dimanfaatkan oleh bidang kefarmasian berasal awal dari tumbuh – tumbuhan, beberapa dari mineral dan sedikit dari hewan, terutama bukan hewan yang tingkat pada spesies tinggi (misalnya :melata dan mamalia), oleh sebab itu pembahasan kuliah tersebut lebih banyak porsinya membahas bahan tumbuhannya. Penggunaan hewan sebagai sumber obat umumnya lebih memanfaatkan hewan tingkat rendah (bakteri) dan hewan bersel tunggal lainnya baik dengan tehnik rekombinan DNA atau tidak, mengingat cost yang dipakai lebih efisien dan efektif dalam peningkatan skala produksi, tetapi masih banyak ketakutan tingkat safetynya jika kita memandang penerapan modifikasi DNA yang kata pakar bioteknologi farmasi UI Dr.Maksum Radji, MBiomed dan Dr. Herman sedikit cukup membahayakan gen yang ada dalam tubuh kita, konon beberapa produk hasil rekombinan yang diproduksi oleh Negara Eropa sebagai ‘Murobbi’ Bioteknologi tidak mau rakyatnya yang banyak memakai, semua didistribusikan ke negara – negara baru berkembang yang suka eforia dan taklid pada sesuatu hal baru yang dikemas sampul ‘modernisasi’ sebagai sampel kelinci percobaan korban keliaran konspirasi sains. Jadi tepatkah jika ular dan piala menjadi logo keprofesian kita selama ini?.

3. Rendahnya membangun nilai positif marketing, pemakian logo farmasi dengan lambang ular cukup memberikan image “serem” bagi anak – anak terlebih bagi sebuah instansi rumah sakit atau apotek, inilah peluangnya dalam melakukan perubahan, bahkan trend model rumah sakit atau klinik sekarang agar banyak diminati oleh pasien terutama untuk anak – anak didisain sedemikian mungkin agar tidak terlihat “serem” seperti rumah sakit atau klinik sesungguhnya. Jika kita lihat kembali logo yang sebenarnya diajukan oleh para apoteker muslim terdahulu berupa gambar lumpang dan gambar tumbuhan terlihat lebih “asri” lebih natural (back nature), jadi lebih memiliki nilai jual mana?saatnya untuk berfikir kembali!

Menilik kembali buku “Change” karya Rhenal Khasali tentang logo dan membangun awal perubahan beliau katakan :

“Logo adalah bagian dari coporate identity yang tampak secara kasat mata. Logo adalah symbol yang paling gampang dan paling sulit diubah. Disebut gampang karena logo adalah symbol yang paling mudah dilihat public (internal maupun eksternal). Anda tinggal memanggil seseorang ahli, dan mereka bisa mempersiapkan perubahan logo dalam tempo yang cepat. Pada saat logo baru diperkenalkan, semua mata tertuju ke logo tersebut dan itulah saatnya bagi pemimpin untuk menjelaskan mengapa logo tersebut diubah dan apa makna dibalik logo tersebut.Sebaliknya, perubahan logo dinilai sulit karena logo biasanya terkait dengan kebanggaan histories. Bagi orang – orang lama, logo dianggap sebagai sesuatu yang sacral dan tidak boleh diubah barang segaris pun. Sekalipun makna yang terkandung dalam logo tersebut sudah tidak cocok lagi dengan kebutuhan zamannya, sering kali orang tak mau peduli. Tak semua pemimpin punya keberanian untuk mengganti logo. Universitas negri, pemerintah daerah, perusahaan milik Negara dan daerah adalah contoh dimana perubahan logo akan menghadapi banyak tantangan”

Tantangan awal yang jelas untuk sebuah perubahan, bagaimana memulainya?

· Jika antum pengusaha swasta adalah pemilik rumah sakit atau apotek atau akan memulai membuat apotek, ganti dan buatlah logo rumah sakit atau apotek antum yang jauh dari nilai kesyirikan yang malah akan mengurangi nilai kebarokahan tempat tersebut.

· Jika antum seorang mahasiswa bantulah untuk mensosialisasikan logo apoteker Islam atau jika akan membuat event – event tertentu yang terkait dengan adanya symbol kefarmasian buatlah symbol – symbol yang “layak” dan memberi angin segar bagi sebuah perubahan ini.

· Jika antum da’I farmasi terangkan kepada banyak kalangan sebagai amal ibadah

· Jika antum tidak mampu berbuat apa2…ya print saja artikel ini,he3x

Selamat melakukan perubahan menuju keberkahan walaupun hanya sebuah symbol saja, jika tidak dimulai sekarang kapan lagi!wallahu’alam bishowab.

(Izz@m, kost Onan Said, 11062008)

http://agungkrnwn.multiply.com/journal/item/6/Ada_Kejahiliyahan_dibalik_logo_Pelanggaran_Profesi_II

Tips membuat logo ala RUMAH DESIGN

Ada beberapa tips bagaimana membuat logo yang baik.

  1. Buatlah beberapa pertanyaan seputar perusahaan yang ingin membuat logo, untuk mendapatkan sedikit gambaran dan filosofinya
  2. Gambar sketsa logo menggunakan pencil diatas kertas sebagai draft
  3. Gunakan font yang mudah dibaca
  4. Buatlah sedikit variasi dibagian font, supaya terlihat tidak sama dengan font standar yang ada di komputer.
  5. Jangan menggunakan Clip-Art atau gambar yang diambil dari internet dikarenakan hak cipta
  6. Jangan terlalu menggunakan banyak warna, karena nanti akan sulit diaplikasikan ke media yang hanya membutuhkan 1 atau 2 warna.
  7. Kurangi menggunakan effect gradasi, karena menurut pengalaman saya warna gradasi kurang bagus jika di aplikasikan ke media percetakan yg membutuhkan 1 – 3 warna cetak spot, ini bukan suatu keharusan dan tergantung dari selera masing-masing designer.
  8. Usahakan tidak memakai effect shadow atau bayangan, kecuali jika diaplikasikan ke media elektronik dengan fungsi hanya sebegai variasi saja, bukan file master dari logo tersebut.
  9. Usahakan untuk membuat logo dengan warna solid agar dapat diaplikasikan ke berbagai media, agar tidak terkesan terlalu ramai.
  10. Jika logo diperbesar atau diperkecil logo masih bisa dikenali atau dilihat dengan jelas.
  11. Jangan menggunakan garis-garis yang terlalu tipis.
  12. Perlihatkan beberapa draft logo kepada klien agar bisa diberikan komentar, saran dan masukan.
  13. Lakukan revisi jika diperlukan, jaga agar klien anda tetap senang.
  14. Berikan respon yg cepat kepada klien jika mereka menginginkan sesuatu atau perubahan pada logo.